Sylvia Madusari
Program Studi Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit
Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi – Bekasi
Email : smadusari@cwe.ac.id
Abstrak
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis karakteristik perubahan fisik gulma tali susu (Merremia peltata) dan tingkat kemampuan herbisida berbahan aktif metil metsulfuron dan parakuat diklorida dalam mengendalikan gulma tali susu di perkebunan kelapa sawit. Metode pelaksanaan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pengamatan secara langsung perubahan fisik yang terjadi pada bagian daun dan batang dan tingkat kematian gulma tali susu pada selang waktu maksimum 25 hari. Penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok gulma tali susu yang diberi perlakuan dengan bahan aktif metil metsulfuron dan kelompok gulma tali susu yang diberi perlakuan dengan bahan aktif parakuat diklorida. Pada perlakuan pemberian bahan aktif metil metsulfuron terdiri dari 5 konsentrasi, yaitu: 1) konsentrasi 2,5 gr/12 liter air; 2) konsentrasi 3,5 gr/12 liter air; 3) konsentrasi 4,5 gr/12 liter air; 4) konsentrasi 5,5 gr/12 liter air; dan 5) konsentrasi 6,5 gr/12 liter air. Perlakuan dengan pemberian bahan aktif parakuat diklorida terdiri dari 3 konsentrasi, yaitu: 1) 60 ml/15 liter air; 2) 70 ml/15 liter air; dan 3) 80 ml/liter air. Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan pada daun dan batang mulai terlihat pada hari ke-3setelah aplikasi dan pada akhir pengamatan bahan aktif Metil metsulfuron dapat mematikan gulma dengan konsentrasi 6,5 gr/12 liter air. Sedangkan, bahan aktif parakuat diklorida memberikan perubahan awal pada daun dan batang pada hari ke-1 setelah aplikasi dan dapat mematikan gulma dengan konsentrasi 80 ml/15 liter air. Pada akhir pengamatan pada aplikasi kedua bahan aktif tersebut mampu mematikan dan tidak terlihat adanya tanda-tanda pertumbuhan kembali dan tidak adanya tunas baru yang muncul.
Kata Kunci
Gulma Tali Susu, Herbisida, Perkebunan Kelapa Sawit.
Download naskah lengkap dalam versi pdf di sini